Sebuah Kata Maaf Yang Tak Ternilai

        Maaf jika aku masih berani menuliskan tentang mu. Maaf jika aku masih belum bisa beranjak pergi dari kehidupan mu seutuhnya. Jujur saja, berat rasanya jika harus benar-benar melepas kepergian mu. Tapi aku sadar, aku tak berarti apapun bagi mu. Mungkin bagi mu aku hanyalah seorang gadis yang sangat memuakkan. Iya, mungkin aku memang memuakkan bagi mu karena tak jarang dulu aku sering memaksakan keinginan ku agar kau tetap berada di samping ku.

            Mungkin aku memang bodoh. Tapi pernahkah kau berpikir bahwa kau juga bodoh? Iya, kau bodoh, bahkan kau sangat bodoh, karena kau datang ke dalam kehidupan ku tanpa perasaan apapun, kau membiarkan ku jatuh terlalu jauh dalam kehidupan dan cinta mu. Tak pernah sedikit pun kau melarang ku untuk jatuh lebih dalam, kau membiarkan ku. Hingga aku merasa lengkap jika berada di samping mu, dan aku akan merasa tak lengkap bila tak ada kamu di samping ku.
           
       Dulu kau datang membawa seulas senyum tipis, senyum yang tanpa kau sadari menjadi senyum kesukaan ku. Senyum yang pertama kali ku lihat di wajah mu, senyum yang masih dapat ku bayangkan betapa indahnya saat kau tersenyum pada ku dengan cara seperti itu. Jujur, senyum itu hanya beberapa kali kau tunjukkan pada ku, senyum yang begitu tulus seolah kau memang memberikannya bersamaan dengan hati mu. Jika aku hitung, aku hanya melihat sekitar tiga atau empat senyum kesukaan ku selama kita bersama. Miris memang jika kita bersama dalam waktu yang cukup lama, tapi kau hanya beberapa kali menunjukkan senyum kesukaan ku itu.
           
        Kini, tak akan ada lagi senyum kesukaan ku itu. Aku yakin, kini senyum itu akan lebih sering kau tunjukkan padanya, wanita yang kau cintai saat ini. Ada rasa yang tak menentu yang bergejolak dalam hati ku saat ku tahu kau telah menemukan dambatan hati yang selama ini kau cari, sedangkan aku masih terjerembab dalam cinta yang begitu memilukan. Mungkin Tuhan memang sudah mentakdirkan jalan kita seperti ini, meskipun berat bagi ku untuk menjalaninya tapi aku yakin bahwa aku bisa. Aku tak berjanji untuk mencintai mu selamanya, tapi aku berjanji akan mencintai mu selama yang ku mampu dan selama yang ku bisa. Namun, aku pun tak yakin pada diri ku sendiri jika aku dapat benar-benar melupakan mu. Tahukan kamu begitu banyak kejadian yang kita lalui selama ini hingga menjadi sebuah kenangan yang begitu banyak dan begitu dalam? Jika bagi mu semua yang telah kita lalui selama ini tak ada artinya, itu tak apa. Aku bisa memakluminya. Karena aku menyadari segala kekurangan ku, dan aku menyadari segala kelebihan yang kau miliki.

          Sebentar lagi adalah perayaan ulang tahun mu yang ke tujuh belas, bukan? Sekali lagi maaf jika aku masih mengingat banyak hal tentang mu, dan maaf jika aku masih memiliki ketidaktahumaluan  untuk berada di dekat mu. Apakah kau tahu bahwa aku telah menyiapkan beberapa hadiah yang akan ku berikan pada mu saat bertambahnya usia mu? Iya, aku telah menyiapkannya dari sekarang, meskipun ulang tahun mu masih beberapa bulan lagi. Tapi maaf jika hadiah yang ku berikan pada mu bukanlah hadiah dengan harga yang fantastis seperti hadiah yang bisa diberikan oleh orang tua ataupun teman terdekat mu. Tapi aku berharap kau akan menyukainya, dan aku harap kau sudi untuk memajang hadiah dari ku di dalam kamar mu.

       Aku masih ingat cat tembok berwarna abu-abu yang hanya sepertiganya saja yang di cat itu, terkadang tanpa ku sadari seulas senyum lemah tersirat di wajah ku dan di iringi oleh aliran air mata yang hangat mengalir di pipi ku. Aku sangat merindukan semua tentang mu. Meskipun aku tak lagi berasa di samping mu, tapi buknan berarti aku benar-benar menghilang, hanya saja aku sedang memerhatikan mu dalam ketidaktahuan mu. Ingatlah, sesuatu yang tak terlihat bukan berarti ia benar-benar tidak ada.

        Aku masih sering menanyakan tentang kabar mu ke teman-teman terdekat mu, dengan sebuah harapan, kau akan terus bahagia dengan apa yang kau miliki sekarang. Mungkin dulu ketika kita masih bersama, aku tak pernah membuat mu bahagia, aku sadar akan hal itu. Namun inilah aku dengan segala kekurangan yang aku miliki. Dan aku ingin berterima kasih pada mu karena kau telah mengajarkan ku cara mencintai seseorang dengan begitu t ulus tanpa berharap orang itu akan berada selamanya di samping mu. Dan aku ingin berterima kasih pada mu karena kau telah mengajarkan ku arti dari kesabaran pada apa yang kita inginkan, dan percayalah bahwa semua akan menjadi indah pada waktunya. Hanya saja untuk saat ini waktu sedang tak berpihak kepada ku,

                
                          Untuk ke sekian kalinya, ku ucapkan “maaf jika aku masih terus saja menceritakan tentang mu, dan maaf jika aku masih belum mampu beranjak pergi dari kenangan kita terdahulu” :’)

Komentar